Ungu
didirikan sejak tahun 1996. Pergantian formasi sering terjadi ditubuh
Ungu sejak didirikannya band itu. Namun sejak aktif di belantika musik
Indonesia tahun 2001, Ungu belum mengalami perubahan formasi lagi sampai
sekarang. Personil Ungu tersebut diantaranya Sigit Purnomo Syamsudin
Said (Pasha/
vokal), Franco Medjaya Kusuma (Enda/ gitar utama), Arlonsy Miraldi
(Oncy/ gitar), Makki O. Parikes (Makki/ bass) dan Muhammad Nur Rohman
(Rowman/ drum).
Ungu merilis album perdana "Laguku" tahun 2002. Album ini meraih Platinum Awards dengan terjual sebanyak 150 ribu copy.
Setelah selesai penggarapannya, album Ungu yang kedua "Tempat Terindah"
(2003) pun resmi dirilis. Album ini mendulang sukses dengan penjulan
mencapai 80 ribu copy di empat bulan pertama setelah diluncurkan.
Dua tahun setelahnya, band asal Jakarta ini meluncurkan album ketiga
yang berjudul "Melayang" (2005). Album ini mendongkrak popularitas Ungu
di kancah permusikan Indonesia. "Demi Waktu" (2005), yang menjadi single
andalan, telah mengantarkan Ungu meraih beberapa penghargaan penting.
Salah satunya, penghargaan "MTV Exclusive Artist" versi MTV Indonesian
Awards 2005.
Beberapa label perusahaan rekaman Malaysia sempat memperebutkan hak
edar single "Demi Waktu" di negaranya. Ujung kemenangan album ini
ditunjukkan dengan diraihnya penghargaan "Album Pop Rock Duo/Grup
Terbaik" di "SCTV Award 2007".
Ungu pernah merilis mini album bertema religi yang berjudul "SurgaMu"
(2006). Mini album "SurgaMu" mendapat apresiasi yang sangat baik. Bahkan
oleh mantan Wakil Presiden, Yusuf Kalla.
Untuk kesekian kalinya, Ungu membuat gebrakan di industri permusikan.
Album keempat yang berjudul "Untuk Selamanya" (2007) dirilis di empat
negara sekaligus, yaitu di Indonesia, Singapura, Malaysia dan Hongkong.
Album ini mengusung "Kekasih Gelapku" (2007) sebagai single andalan dan
sukses mengantarkan Ungu sebagai "Band Paling Ngetop" di ajang "SCTV
Music Awards 2007".
Sebelum merilis album studionya, Ungu terlebih dulu merilis album religi
"Para PencariMu" (2007), "Aku dan Tuhanku" (2008). Album studio
"Penguasa Hati" (2009) tampil agak berbeda dengan album-abum sebelumnya,
karena single andalan "Hampa hatiku" (2009) Ungu memasukkan unsur musik
dangdut.
Ketenaran Ungu telah membawa para personilnya sebagai ikon di berbagai
iklan di layar kaca. Ungu juga banyak menyumbangkan beberapa lagunya
sebagai original soundtarck film. Dari "Coklat Stoberi" (2007), "Ayat-Ayat Cinta" (2008) hingga "Sang Pemimpi" (2009).
Setelah sekian tahun hanya menjadi penyumbang soundtrack film,
band beranggotakan lima personil ini mencoba bertukar giliran dengan
menjadi pemerannya. Ungu akhirnya mendapat tawaran dari seorang produser
untuk membintangi film berjudul "Purple Love" (2011). Di film ini,
Pasha yang mengisi posisi vokal menjadi aktor utama bersama Nirina Zubir